Jalan – Jalan di Ternate




Jalan – Jalan di Ternate

Dengan luas kota yang hanya 133,74 Km2, Kota Ternate menjadi salah satu Kota Kepualauan terbesar di Provinsi Maluku Utara. Kebetulan saya bekerja di Pulau Halteng – Malut, di Kab. Weda tepatnya. Jika akan ke Kota Ternate bisanya ditempuh dengan pesawat jenis Twin Otter 16 penumpang milik perusahaan, tapi bisa juga menempuh jalur darat dan air dengan perjalanan darat dari Site Wedabay menuju pelabuhan Sofifi sekitar 4 jam perjalan dan dari Pelabuhan Sofifi akan menyebrang menggunakan speedboat sekitar 45 menit. Beberapa kali transit di Bandara Sultan Babulah Ternate, tapi kali ini perjalanan pulang saya ke tanah Jawa akan bermalam dulu di Kota Ternate. Beberapa  tempat wisata yang sudah terkenal menjadi persinggahan saya.
Batu Angus merupakan salah satu tempat favorit saya, disini viewnya sangat bagus, meski sangat panas disiang hari, tapi kalau kita sabar kita akan mendapatkan awan yang sungguh dramatis untuk diabadikan. Beberapa kali Batu Angus sering dijadikan spot area untuk prewedding masyarakat sekitar, tapi kebanyakan dari luar kota Ternate yang ingin foto prewedd di Batu Angus. Batu Angus ini terletak bagian utara Kota Ternate. Dinamakan Batu Angus karena memang batu disini semua berwarna hitam (hangus) akibat lelehan lahar dingin yang membeku, konon katanya Batu Angus ini adalah akhir dari perjalanan lahar dari puncak Gunung Gamalama ratusan tahun lalu.



Dari Batu Angus saya melanjutkan ke utara lagi sampai ke Danau Tolire, danau ini disisi barat tepat dibawah Gunung Gamalama, jika Batu Agus adalah muara terakhir dari lahar dingin yang kemudian langsung turun ke laut, maka Danau Tolire terbentuk karena adanya cekungan yang dalam di kaki Gunung Gamalama, kemudian menumpuk lah air hujan disitu sampai menimbulkan danau, diperkirakam danau ini berumur sama tuanya dengan Gunung Gamalama, karena menurut masyarakat setempat danau ini sudah ada sejak jaman dahulu. Tadinya tidak sedalam sekarang. Kita hanya bisa menikmati danau dari bibir danau saja karena danau ini mirip sekali dengan sumur besar dengan diameter hampir 100m, yang unik dari danau ini adalah setiap hari Jumat warna air danau ini selalu berubah-ubah, kadang hijau kadang coklat kadang juga merah. Yang lebih unik lagi, jika kita melempar batu ke dalam danau, maka danau batu itu tidak akan bisa menyentuh atau kecemplung (masuk) ke air danau, batu seperti akan meliuk ke pinggiran dana, danau ini dari atas bibir danau mempunyai kedalaman sekitar 50m.

Pulau Ternate ini jika kita mencoba mengeliliginya akan membutuhkan waktu sekitar 1jam perjalanan dengan ojek dengan tarif hanya 50 ribu rupiah. Bisa dibayangkan betapa kecilnya Pulau Ternate, mungkin jika dibandingkan luasnya tidak lebih luas dari Kota Jogja. Selain wisata alam, Kota Ternate juga menyajikan pemandangan kota yang tidak kalah kerennya, jika malam kita bisa jalan2 di Swering, disitu pusat jajanan dan nongkrong warga Ternate, swering tepatnya dipinggi laut, jadi suasan angin laut akan kita nikmati secara langsung sambil menikmati makanan Kota Ternate. Masjid Agung Ternate pun letaknya menjorok ke laut, beberapa bagian pondasinya memang benar2 diatas laut. Berkesan gagah dan berwibawa. Karena Ternate salah satu merupakan kota transit dan pintu masuk bagi wilayah Indonesia Timur, maka di Ternate banyak sekali penginapan. Hotel favorite saya adalah Hotel Boulevard yang letaknya tepat didepan Pelabuhan Bastiong. Jika beruntung kita akan mendapatkan kamar di lantai 4 yang menghadap ke pelabuhan, pagi2 sekali kita akan melihat pemandangan diseberang hotel, hiruk pikuknya pelabuhan terbesar di Ternate, apalagi ditambah sunrise yang begitu indah yang sinarnya menerobos celah2 tiang2 kapal laut. Dijamin akan ketagihan. Maka kamar hotel kita pun bisa jadi spot yang bagus. Yang aku suksa dari Ternate adalah tidak ada satupun jalannya yang berlubang karena perusakan akibat alat berat, tidak seperti di Jawa yang disetiap kota pasti ada jalan berlubang dan rusak.


Begitulah sedikit tentang Kota Ternate, lain kali saya akan coba menuliskan tentang kota2 lain di wilayah Indonesia Timur seperti Kampung Sagea, Desa Lelilef dan Kab. Weda yang gak kalah menariknya.

0 komentar:

Posting Komentar